101. Prasasti Srokodan (Prasasti Bali I, R. Goris)
I.
1. Kamu (sekalian) harus tahu pejabat sarwwa bernama Talaga, pejabat dingānga
bernama Cakra, juru tulis kerajaan bernama Nanda, Astra dan Yajñā, yang
menjadi pikiranku yaitu penduduk Desa
2. di
Sadungan makablah menteri kehutanan,
hancur kacau balau kanakanña, itulah
sebab perintahku yaitu katdhasan menteri
3. kehutanan,
krtyanangan (kewenangan?) tugas
menteri kehutanan, gotong royong mengangkat kayu bambu, pekerjaan nyata baik
yang besar maupun yang seni (halus), pamahen
pembeli
4. prakāra,
simayangña hingga sungai air
sangsang di sebebelah timur, hingga padang rumput kahiruan di sebelah selatan, hingga sungai air malangit di sebelah
5. barat,
hingga batas desa Sadungan dan perbatasan disebelah utara, itu ukuran
pengairannya (subak?) setiap 1 pi pembayarannya,
tidak kadan (disebut?) kr
6.
tyaña
setiap jāng, balai terbuka ana
(jika/untuk?) yang mendapat kesusahan yaitu 2
mas maٕçaka pembelian darah
1 māçaka jika ada manglarangin di balai terbuka 1 māçaka
7. pembelian
darah 4 pi dandyan 4 pi pangrhön di
kebun rambutan tidak dikenai yaitu tempat ibadah suddhaña 4 mas maٕçaka
setiap bulan māgha, tidak
8. dikenakan
pembelian permintaan prakāra
(masalah?), pada pejabat dingānga, pemelihara
haçwa (kuda?) mās 2 pi supaya dibawanya kepada pejabat dingānga supaya menghaturkanya
9. kepada
Raja, tidak diberikan pahenya
(pembayaran?) prakāra (masalah?),
ikut sahayaña (semuanya?) jāng, tidak papagaran (dipagar) tidak pemelihara hewan tidak pamurian,
10. tidak
pembuat dangdang (alat dapur), jika ada penduduk yang berumah disitu, upacara
kematian dikenai 4 mās maٕçaka
keturunannya setiap orang, supaya
11. dibawanya
kepada pejabat dingānga supaya
menghaturkanya kepada Raja, tĕmuan pejabat
dingānga 4 pi tĕmuan penduduk desa 2 pi jika ada keluarga yang mawalu (=balu=tidak menikah?)
12. parāden padangayanña, dijunjung
ditanggung ūlihangan umatur miliknya lelaki dibagi dua persembahannya, perempuan
II 1. Dibagi satu persembahannya, jika ada
keluarga yang tidak memiliki keturunan, seluruhnya yang ada padangayanña yawaña (anak muda?)
bertempat tinggal disitu, emas perak bejana perunggu,
2. bejana/sangku, budak rwwang
(jurang?), kebo sapi, harganya 4 maٕçaka
yang diambilnya marhantu ya, seçaña jāng supaya dibawanya kepada pejabat dingānga supaya
3. menghaturkanya kepada Raja, tĕmuan pejabat dingānga 4 pi tĕmuan penduduk desa 2 pi tetapi jika ada penduduk dari luar tanah mengerjakan ladang
4. disitu, jika takkanña ya pangrāma, 2 mās
pi setiap orang, atmuang atmuang (masing-masing?),
tidak dikenakan di parawuluwulu (prakāra
ta)
5. ni dipunguti
sebanyak yubuhña jang disitu, tidak ūlahulahan ūlih pejabat nāyaka
jāng dan penduduk
desa,(----------)
6. an
masuk diganti, dan masalah pajak tanah, tidak diikutkan maphalli martaruh ma(wa)candana, tetapi kemampuan palabampangu
7. n
tidak diributkan di pejabat dingānga
dan caksuña, dan jika kapamadayanya di milik raja sebanyak kapadapanña, 2 mās pi
8.
wayaranña, tidak pawryan mangamah pada pejabat caksu paracaksu salyuña mangbharen di situ, wahai anggota persidanganku yang tidak
dapat untuk penduduk matkap di surih permainan
judi luar dan dyangça sadyayadya, dyangça
krangan, nāyakan makarun (pimpinan pejabat yang mengurus masyarakat yang
telah berumah tangga) bernama tuhañjawa, nāyakan candana (pimpinan
pejabat yang mengurusi kayu cendana),
uraña hataruh, makasupratiwaddha, sanggarugyan ya perintah Sang Ratu Çri
Ūgrasenā, dijunjung nāyakan makarun bernama
(Kulang)Kaling, turun di panglapuan di
Singhamandawa, pada bulan asāda, krsna daçami, ketika hari
pasaran kajeng tahun saka 837 kilagiña
di pontangin ājñā.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar